Beranda | Artikel
Penjelasan Iman Kepada Takdir - Kitab Al-Ushul Ats-Tsalatsah (Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq Al-Badr)
Minggu, 1 Oktober 2017

Bersama Pemateri :
Syaikh `Abdurrazzaq bin `Abdil Muhsin Al-Badr

Penjelasan Iman Kepada Takdir adalah bagian dari Ceramah agama dan kajian Islam pada pembahasan Kitab Al-Ushul Ats-Tsalatsah oleh: Syaikh Prof. Dr. ‘Abdur Razzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr
Penerjemah: Ustadz Iqbal Gunawan, M.A.

(Download juga rekaman kajian sebelumnya: Penjelasan Rukun Iman – Pokok Kedua – Kitab Al-Ushul Ats-Tsalatsah (Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq Al-Badr)

Simak kajian penuh manfaat ini setiap:

Ahad dan Senin, Pukul: 17:00 – 18:00 WIB

Hanya di Radio Rodja dan Rodja TV.

Ringkasan Kajian Kitab Al-Ushul Ats-Tsalatsah: Penjelasan Iman Kepada Takdir

Beriman kepada takdir baik dan takdir buruk. Dan takdir adalah kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Takdir yaitu engkau beriman bahwasannya seluruh perkara telah ditakdirkan atau diatur oleh Allah Suhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

ثُمَّ جِئْتَ عَلَىٰ قَدَرٍ يَا مُوسَىٰ ﴿٤٠…﴾

“…kemudian engkau datang dengan takdir wahai Musa”(Q.S Ta Ha[20]: 40)

سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى ﴿١﴾ الَّذِي خَلَقَ فَسَوَّىٰ ﴿٢﴾ وَالَّذِي قَدَّرَ فَهَدَىٰ ﴿٣﴾

“Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi, yang menciptakan, dan menyempurnakan (penciptaan-Nya), dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk,”(Q.S. Al-A’la [87]: 3)

Seluruh urusan, seluruh perkara, semua ditangan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Apa yang Allah kehendaki akan terjadi, dan apa yang Allah tidak kehendaki tidak akan terjadi. Allah Subhanahu wa Ta’ala mengetahui segala sesuatu. Segala sesuatu dicakupi oleh takdir Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tidak ada yang Allah tidak mampu untuk lakukan. Baik itu yang terjadi di bumi maupun yang terjadi di langit. Maka diantara pokok-pokok keimanan yaitu beriman terhadap takdir. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Segala sesuatu telah ditakdirkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sampai rasa semangat dan rasa malas”.

Berkata Ibnu Abbas radiyallahu ‘anhuma, “segala sesuatu telah ditakdirkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sampai engkau meletakkan tanganmu di dagumu”. Lima puluh ribu tahun sebelum Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan langit dan bumi. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

كَتَبَ اللهُ مَقَادِيْرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ بِخَمْسِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ.

“Allah telah mencatat seluruh takdir makhluk lima puluh ribu tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi”

Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menulis semua yang terjadi sampai hari kiamat. Allah berfirman:

إِنَّ ذَٰلِكَ فِي كِتَابٍ ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّـهِ يَسِيرٌ ﴿٧٠..﴾

“…bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah.”(Q.S. Al-Hajj[22]: 70)

Berkata Ibnu Abbas radiyallahu ‘anhuma, “Barang siapa yang tidak beriman terhadap takdir, maka tidak sah tauhidnya”. Hal ini dikarenakan bahwa iman terhadap takdir adalah bagian dari tauhid itu sendiri. Maka barang siapa mentauhidkan Allah Subhanahu wa Ta’ala, akan tetapi dia mendustakan takdir, maka pendustaannya terhadap takdir telah membatalkan tauhidnya. Artinya seorang tidak dikatakan beriman kepada Allah sampai dia beriman kepada takdir-takdir Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan ketika ditanyakan kepada Sahabat Ibnu ‘Umar radiyallahu ‘anhuma tentang orang-orang yang mengatakan bahwasannya segala perkara ini adalah baru dan tidak ditakdirkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka Ibnu ‘Umar mengatakan, “sampaikan kepada mereka bahwasannya saya berlepas diri dari mereka dan merekapun berlepas diri dari saya. Demi Dzat yang jiwaku berada ditanganNya, seandainya seorang diantara mereka menginfakkan emas seperti gunung uhud, maka Allah tidak akan menerima infak tersebut sampai mereka beriman kepada takdir.”

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَمَن يَكْفُرْ بِالْإِيمَانِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ ﴿٥﴾

“Barangsiapa yang kufur terhadap keimanan, maka hapuslah amalannya dan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi.”(Q.S. Al-Ma’idah [5]: 5)

Bagaimana Penjelasan Lengkapnya? Simak dan Download MP3 Kajian Kitab Al-Ushul Ats-Tsalatsah: Penjelasan Iman Kepada Takdir


Jangan lupa untuk turut menyebarkan kebaikan dengan membagikan link download kajian ini ke Facebook, Twitter, dan Google+ kita. Jazakumullahu khairan


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/29144-penjelasan-iman-kepada-takdir-kitab-al-ushul-ats-tsalatsah-syaikh-prof-dr-abdurrazzaq-al-badr/